Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Kawasan Penyair Jawa Barat

Minggu, 01 Mei 2011

Ardy Kresna Crenata



Lahir di Cianjur, bermukim di Bogor, kuliah di Institut Pertanian Bogor dengan studi Matematika Menyenangi sastra sejak di sekolah menengah terutama puisi.
Alamat Rumah Pak Udin RT 03/06, Kp. Babakan Dongeng, Darmaga, Bogor 16680
HP 085693841985 Alamat E-mail crenata011@yahoo.com


Cahaya, Sebuah Kota

mungkin sudah terlalu jauh aku tersesat di kotamu
hingga tak lagi bisa mengingat, dari arah mana aku datang
dan ke arah mana seharusnya aku pergi. sementara kendaraan
di jalan-jalan, senantiasa memberikan cahaya
bahkan bagi siapa-siapa yang tak lagi mempedulikannya.
aku pun masih senantiasa memberimu cahaya.

aku tak tahu, sampai kapan aku bisa menjadi asing
di tengah-tengah peristiwa yang selalu mengingatkanku padamu.
sampai saat ini, aku hanya bisa meyakini satu hal yang mungkin kekal,
bahwa aku ingin lebih lama bertahan di kotamu,
meski itu berarti tersesat, dan engkau mungkin belum akan
memahami apa yang sesungguhnya di sana kucari.
tak apa. kukira masih akan ada banyak kisah untuk dimaknai,
dan jika pun kelak aku harus menyerah, tentunya hanya kepada apa
yang sungguh-sungguh aku percayai. aku tak ingin cita-cita
begitu saja lenyap, sedangkan untuk membuatnya ada
aku terpaksa mengorbankan banyak kenangan
dan menjadikannya usang. meski matamu belum bisa
menemukan tanda-tanda di mataku, aku akan bertahan.

untuk sebuah janji yang tak pernah ingin kuingkari,
barangkali aku akan mengenang setiap peristiwa yang kutemui,
melekatkannya dalam puisi, lalu memberikannya padamu.
tapi seindah apapun sebuah puisi, hanya akan engkau maknai
di saat engkau sendiri, dan aku hanya akan menjadi bayang-bayang
bagi tubuhmu yang tak setiap saat merindukan cahaya.

aku tak ingin seperti itu. sebab aku memahami cinta
sebagai sesuatu yang nyata. dan jika kita hanya
terus berpura-pura, kita mungkin hanya akan menjadi rahasia
dari peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya tak pernah ada.
jika kesetiaan bisa tumbuh dari banyak pengorbanan,
kuharap kebersamaan kita kelak adalah sebuah tujuan.

maka biarkanlah aku senantiasa memberimu cahaya,
meski mungkin tak setiap saat engkau berada dalam gulita.
aku akan setia menjadi malam bagi sepasang matamu yang lelah,
bagi sebuah kota di hatimu yang merindukan kisah-kisah.

Bogor.April.2011


Malam Bagi Sebuah Kota
: NN

matamu adalah malam bagi sebuah kota
di mataku, tempat lampu-lampu
redup menyala, menyambut siapa saja
yang merasa keyakinannya goyah.
di sana, jalan-jalan hanya sesekali lengang,
hujan seperti enggan berhenti,
dan percakapan banyak tertinggal
di setiap keberangkatan
yang tiba-tiba. persis, seperti itu lah
mataku menerjemahkan matamu:
sebuah keberangkatan yang tiba-tiba.

matamu adalah malam bagi peron-peron
di mataku, yang kehilangan getaran
di setiap keberangkatan yang tiba-tiba.
di sana, aku terjebak antara tetap tinggal
atau menyusul mereka yang
telah pergi. sementara jarak tak
pernah lagi menunggu. waktu
melangkah semakin cepat. dan sebuah
jawaban dari apa yang tak pernah
kutanyakan, datang begitu saja,
mengenalkan dirinya sebagai kematian.

aku lalu menyadari, tak mungkin
menghapus kejadian yang pernah ada
tanpa mengalami kembali
kejadian itu. sedangkan bau dari
kenangan yang membusuk
hanya akan menjadi saksi atas hancurnya
sebuah keyakinan yang mati-matian
kupertahankan. lalu tak lama,
sebuah kota akan patuh
pada kesia-siaan. kehidupan akan
kembali jadi sekeping uang
yang menolak dibelanjakan.
perjalanan terhenti. kematian
bermalam di tempat-tempat yang
ditinggalkan. dan percakapan
tak lagi terdengar. dan
hujan terasa asing.

matamu, adalah malam bagi sejumlah
kenangan yang seharusnya kulupakan.
dan sebuah janji yang dulu ada,
akan selalu ada, meski tak mungkin
kini untuk kita memenuhinya.

Bogor.Maret.2011


Api dan Kayu

benci dan cinta diciptakan
dari api yang sama. dan kita adalah
kayu-kayu yang terbakar
dan kelak menjadi abu.

April.2011

Tidak ada komentar: