
Lahir di Jember, Jawa Timur, 22 Maret 1967. Meski jarang di publikasikan di media cetak, kecuali pernah dimuat di harian Sinar Harapan, tapi terus saja menulis. Sejak dari Bali hijrah ke Jakarta, bermain musik di beberapa cape’ dan sempat bergabung di teater Satu Merah Panggung pimpinan Ratna Sarumpaet. Selama lima tahun sejak tahun 1997 mengadakan perjalanan berkeliling dan bekerja di beberapa Negara Asia Tenggara, Timur Tengah, Eropa, dan terakhir di Australia. Kembali ke Jakarta pada tahun 2002, bersama beberapa teman mendirikan komunitas Mentereng Dewan Sastra Gang Masjid itu sekali dalam seminggu menggelar acara warga sekitar. Kini menetap di Bandung, bekerja di sebuah toko buku. Berniat untuk mulai aktif mengiring puisi-puisi ke media massa. Salah satu puisinya :
Kau Tahu Sihir Waria ?
jika sekali saja kau kerlingkan mata
akan kusihir dunia menjadi semesta canda dan tawa
pernahkah kau berpikir tentang ruh perempuan yang terjebak
di sekujur badan lelaki, karena kesalahan malaikat pengatur jasad ?
maka bermain-mainlah di kedalaman kelaminku
aku akan telanjang bersama kupu-kupu
atau jika kau mau, aku akan menjadi seekor kupu-kupu yang telanjang bersamamu
mungkin akan kau temukan bekas-bekas air mata bahagia ibu
ketika pertama kali aku mampu mengeja namaku
dan ia menghadiahiku sebutir bola yang penuh warna
kudekap perut ibu : ibu, aku tak bahagia
aku merindukan sebuah boneka
kini kusimpan bola itu di lemari tua
bersama tetes-tetes air mata ibu, dan seonggok tubuh perkasa yang tak pernah kuminta
karena kelak jika ada yang mengerlingkan mata, bagai kotak pandora yang terbuka
sihirku akan merajalela, penuh canda dan tawa
Bandung-Jakarta, Des. ’2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar