Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Kawasan Penyair Jawa Barat

Kamis, 11 Oktober 2007

Muhammad Tajuddin

Lahir di Sumenep, 20 Januari 1970. Pendidikan Tarbiyatul Mu’allimin Al – Islamiyah (TMI) 1989, Al-Ma’had Al-‘Aly/Pesantren Tinggi Al-Amien (PTA) 1991, tidak selesai. Mengikuti Komunitas kesenian Sanggar Sastra Al-Amien, Madura (1986-1991), Teater HILAL, Madura, (1986-1991), Forum Sastra Indramayu (FSI) 1995 - 1998, Komunitas Sastra Majalengka (KSM), 1999 - sekarang. Karyanya dimuat dipelbagai media cetak antara lain: Berita Buana, Republika, Pelita, Horison dan lain-lain. Antologi Puisi Bersama antara lain : Sajak-Sajak Malam (1987), Deru I’tikaf (1989 ), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), Sebutir Mutiara di Atas Pasir Sepantai (1996), Langgam Kota Angin (1999). Dan lain-lain. Buku terjemahan antara lain : Setetes Parfum Wanita
(1993), Manusia Dalam Tiga Dimensi (1994) dan lain - lain. Salah satu puisinya :

Namaku Air

Namaku air. Aku mengalir dalam tubuh sungai
Mengarak rohku dari hulu firman-Mu menuju
Laut. Aku memasuki tulang badai. Aku berguncang bersama
Ikan-ikan yang lapar. Merindu. Menari-nari hingga gila
Aku muntah dan berputar mengelilingi lukisan kosong
Namaku tetap air. Betapa dalam cahaya matahari. Lalu
Aku menjelajah menapak langit. Tubuhku disapa angin
Lebur mengikuti musim. Bermanja-manja dalam cuaca. Aku
Menunggal dalam udara. Berjalan bersama arakan awan
Aku letih. Menjelma mendung. Aku akan kembali ke kelahiran
Abadi. Maka namaku kini hujan. Aku berjalan. Aku air
Yang kekal dalam tubuh pohon. Aku tidur di akar-akar
Aku juga menjelma bunga

Tidak ada komentar: