
Lahir di Bandung 24 Pebruari 1985, tinggal di Jl Moch Toha Gg Mesjid No 30/201 B Kel Karasak-Bandung (40243), merupakan alumnus MAK Ma’had Baitul Arqom Al-Islami Ciparay-Bandung yang kini sedang melanjutkan studi kuliah S1-nya di UPI Bandung Jurusan Bahasa & Sastra Indonesia Angkatan 2003, dan kini menjabat sebagai ketua HIMA SATRASIA-UPI periode 2005-2006, juga sebagai anggota aktif UKM Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS), dan Komunitas Barzanji (KOBAR). Salah satu puisinya :
Catatan Indonesia Di Pagi Hari
ada selaut air mata mengalir ke dada pertiwi
rumah-rumah kecil menghilang tanpa puing
perut seorang anak perih karena luka menangis
melihat wajah ibunya di sentuh serangga-serangga anyir
sisa air sungai memandikan tubuh kota
kehidupan tak lagi bernama karena luka
kekayaan kita tinggal sejarah nenek moyang
karena alam semakin sakit memikul keserakahan
nyawa-nyawa menjadi harga pasar tradisional
memang tak pernah kita berpikir untuk hidup
karena hari ini adalah surga yang berkeping-keping
padahal prahara hidup mengerucut di ujung nafas kita
para ulama sibuk berebut kursi di istana mainan anak TK
melupakan warisan leluhur para kekasih agung
pergantian episode menjadi mengasyikan untuk di tonton
sebagai rakyat yang baik tentu tak diam saja
tak ada lagi cerita pahlawan kemerdekaan
hanya penjahat reformasi meneriakan keadilan
panglima kita telah banyak mati karena mulutnya sendiri
berharap keabadian datang dari janji-janji istimewa
BBM, sembako, dan pendidikan mengancam si miskin
sedang harta kita terus di jarah para lintah domestik dan asing
mereka tak perduli dengan semboyan dan kaidah kemanusiaan
yang penting menanam akar kemewahan tanpa batas dan nalar
mungkin kita sudah melupakan keindahan yang haqiqi
terlena dengan bentuk kecantikan sebuah fatamorgana
suatu saat tsunami pun belum cukup untuk dirasakan
begitu pun kiamat yang disiratkan jauh-jauh sebelumnya
kuburan kita tak akan pernah sama
begitu pun cinta kita untuk siapa
Kobong Sunyi, 6 Mei 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar